Kamis, 27 Januari 2011

Bersiap Untuk Sukses UN/UAS-BN


Dalam setiap pertemuan dengan orangtua siswa yang kami undang dalam sosialisasi pelaksanaan UN bagi SMP atau UAS-BN untuk SD, saya selalu menangkap beberapa orangtua siswa yang dalam kondisi Khawatir. Namun juga ada sebagian lainnya yang dalam kondisi biasa-biasa saja. Atmosfer seperti itu selalu saja berulang setiap tahunnya. Sosialisasi itu sendiri baru kami selenggarakan jika pemerintah secara definitif telah mengeluarkan serangkaian peraturan tertulisnya untuk penyelenggarakaan hajat besar di dunia pendidikan kita itu. Dan itu biasanya akan jatuh sekitar bulan Januarai atau Februari. Padahal penyelenggaraan UN SMP dan UAS-BN SD hampir selalu di akhir bulan April dan awal bulan Mei.

Apakah pemerintah bisa mengeluarkan keputusan definitif itu di awal tahun pelajaran? Tidak akan bisa. Semua baru di rencanakan setelah memasuki tahun pelajaran baru. Sebuah prestasi bila suatu saat pemerintah telah mengeluarkan keputusan didefinitf tentang ujian akhir nasional itu sebelum bulan Nopember! Tapi apa mau dikata, memang seperti itulah hidup kita di negara yang sama-sama kita cintai ini.

Dan kembali lagi kepada masalah sosialisasi ujian itu kepada pihak orangtua siswa, saya selalu menyampaikan agar para Ibu dan Bapak itu jangan panik. Mengapa harus panik? Tanya saya. Karena hari ini kita semua tahu materi pelajaran apa dan yang mana yang akan keluar dalam soal ujian akhir tersebut? Lanjut saya. Itu semua kita dapat melihatnya dalam Standar Kompetensi Lulusan (SKL) atau kisi-kisi yang sudah termasuk dalam satu paket peraturan yang dikeluarkan pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pendidikan Nasional.

Lalu saya tunjukkan SKL dan kisi-kisi dari materi ujian nasional itu, yang telah saya buat dalam format self assessment.

Dari situ, saya mengajak Bapak/Ibu orangtua siswa untuk mencoba melihat secara akal sehat. Bahwa kalau anak kita normal dan sehat pada saat ujian nasional berlangsung. Dan tentu saja belajar dengan sewajarnya. Maka dapat dipastikan bahwa mereka akan mampu memperoleh predikat lulus.

Namun bagaimana dengan perolehan nilai ujian yang pada ujungnya nanti menjadi kunci dan modal anak mereka masuk di sekolah pemerintah yang diidamkannya? Disi pula saya mengajak para orangtua itu untuk melihat passing grade dari masing-masing sekolah. Dan dari situlah mereka dapat mengambil ancang-ancang dalam persiapannya. Jika menginginkan nilai 9 pada suatu mata pelajaran, maka ikhtiarnya minimal harus 9.

Dengan melihat itu semua, maka sesungguhnya untuk sukses dalam UN atau UAS-BN, petanya sudah jelas dan terang benderang. Saya berharap, semoga Anda pun dapat mempersiapkan putra-putrinya dengan sebaik mungkin tanpa perlu kepanikan.

Tapi saya juga mengingatkan semua bahwa, hasil UN atau UAS-BN hanya merupakan salah satu hasil belajar anak kita. Dan bukan hasil belajar satu-satunya. Dan akhlak, yang mulia (akhlakul karimah) adalah hasil belajar yang paripurna. Semoga sukses! Amin.